Loading
OBJEK TIGA DIMENSI

Panggung Krapyak


Panggung Krapyak

Bangunan Panggung Krapyak merupakan representasi dari karya adiluhung Sultan Hamengku Buwana I, berkaitan dengan filosofi tata ruang Keraton Yogyakarta sebagai titik awal dari filosofi Sangkan Paraning Dumadi (filosofis perjalanan kehidupan manusia/daur hidup). Konsep filosofis yang menggambarkan awal perjalanan kehidupan (kelahiran) manusia disimbolkan melalui jalur Panggung Krapyak menuju Kraton yang dipahami sebagai sumbu sangkaning dumadi. Panggung Krapyak terletak di ujung selatan Sumbu Filosofis dan berbentuk bangunan "piramida terpancung" yang juga menyiratkan bentuk yoni (simbol gender wanita; pasangan lingga dalam agama Hindu). Bangunan Panggung Krapyak ini dipasangkan dengan monumen Tugu Pal Putih (menyiratkan bentuk lingga, simbol gender pria dalam agama Hindu) yang terletak 6 km sepanjang sumbu ke utara. Penataan ini dirancang untuk menciptakan - dalam skala yang lebih kecil, sumbu antara Gunung Merapi yang suci di utara dan Samudra Hindia di selatan. Lapisan pemaknaan lebih lanjut berkaitan dengan siklus kehidupan adalah bentuk tugu melambangkan sebuah rahim tempat terjadinya konsepsi kehidupan dan merupakan titik awal perjalanan manusia di dunia. Tahap pertama dari siklus hidup (sangkan), dari konsepsi kehidupan, kelahiran, remaja, perkawinan dan membentuk keluarga diwakili ole perjalanan sepanjang sumbu bagian selatan dari Panggung Krapyak ke Kraton. Penjajaran Sumbu Filosofis pada tiga landmark (Tugu, Kraton, dan Panggung Krapyak) melambangkan unsur Tuhan, Manusia, dan Alam, serta keharmonisan antara tiga alam utama kehidupan. Panggung Krapyak memiliki makna yang berkelanjutan bagi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan masyarakat setempat. Persembahan (sesajen) dibuat di situs Panggung Krapyak oleh Kesultanan setiap tahun sebagai bagian dari upacara Tingalan Dalem (ulang tahun Sultan). Monumen tersebut juga memiliki arti penting bagi masyarakat setempat yang ditunjukkan dengan penyelenggaraan kegiatan "Festival Panggung Krapyak" yang meliputi pertunjukan seni, musik, dan kegiatan lain yang dilakukan secara periodik di lokasi tersebut. Bangunan ini memiliki keaslian yang tinggi melalui bentuk dan desainnya, lokasi dan tata letaknya, serta kegunaan dan fungsinya, khususnya sebagai landmark/ tetenger selatan Sumbu Filosofis Yogyakarta. Semua pekerjaan konservasi di lokasi telah menggunakan standar konservasi yang tinggi. Persembahan (sesajen) dilakukan di lokasi Panggung Krapyak oleh Kraton Yogyakarta setiap tahun sebagai persiapan rangkaian upacara Tingalan Dalem (ulang tahun Sultan), sebagai doa untuk kebaikan dan kebajikan.